Mendekati proses persalinan berbagai perasaan akan campur aduk dalam hati para ibu hamil. Selain tak sabar ingin melihat buah hatinya lahir ke dunia, rasa takut dan cemas menghadapi proses persalinan pun berkecamuk dalam pikiran. Melahirkan dan rasa sakit memang sudah menjadi kesatuan yang tak bisa dipisahkan.
Nyeri pada proses persalinan akan melalui empat tahap, yakni tahap I (pembukaan), biasanya nyeri pada tahap ini diakibatkan kontraksi rahim dan peregangan mulut rahim. Tahap II (kelahiran), nyeri timbul karena peregangan dasar panggul dan pengguntingan perineum (bibir kemaluan) jika diperlukan. Tahap III adalah nyeri yang timbul karena pelepasan plasenta, dan tahap terakhir nyeri yang ditimbulkan karena penjahitan luka perineum.
"Agar rasa sakit tidak muncul, pusat nyeri harus diblok," kata dr.Iskandar. Cara mengatasi nyeri bisa berupa pemberian obat-obatan maupun tanpa obat. Sebenarnya sejak tahun 1874 telah digunakan metode penghilang nyeri saat persalinan, yakni dengan menggunakan diethyl ether. Namun saat ini dokter banyak menggunakan obat analgetik untuk mengurangi nyeri.
Untuk mengurangi efek samping akibat penyuntikan obat, bagian yang diblok hanya pusat otot sensoriknya saja yang disuntikkan di bagian punggung atau tulang belakang, atau disebut juga dengan analgesia epidural. Dosis yang dipakai pun sangat sedikit sehingga pengaruhnya pada ibu dan bayi sangat minimal.
Sementara itu, cara non farmakalogi yang bisa dilakukan untuk menghilangkan nyeri antara lain mempersiapkan mental sejak awal kehamilan. "Jika calon ibu dalam keadaan tenang dan rileks, maka rasa sakit ketika kontraksi tidak akan terlalu dirasa," ujarnya. Cara lain yang bisa dilakukan adalah dengan mengikuti senam hamil yang akan membantu refleks saat melahirkan.
sumber video : nucleusinc.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar